Quick-Short-Reminder

Mereka yang pernah ditinggalkan orang terdekat pasti mengerti, ditinggalkan itu berat, sedih, karena tau bahwa yang meninggalkan tidak akan kembali, tidak tersentuh lagi. Tapi hidup kita masih terus berjalan, kewajiban, orang-orang sekitar kita, kebahagiaan juga masih harus kita temui gak peduli sesedih apapun kita.

Izinkan saya berpesan sedikit: tidak perlu ditanya bagaimana rasanya, pasti sedih. orang yang kehilangan, akan cerita ketika mereka ingin, dan siap, karena rasanya meluap luap di dada. Ada saatnya butuh untuk diceritakan dan dikeluarkan tanpa harus diminta. Sekali lagi, nanti, ketika siap.

Salah satu penghiburan adalah kesibukan, adanya orang-orang disekeliling kita dan waktu. Waktu sangat krusial perannya untuk menata hati dan pikiran seperti: melepaskan diri dari penyesalan, menimbang sedih sejauh apa yg bisa ditahan, pantas kah saya merasakan kesenangan lagi paska kehilangan, mencari-cari hikmah untuk dapat mengikhlaskan, dan mengubah kebiasaan. Itu semua butuh waktu.

Beri mereka waktu, anak yang kehilangan orang tua, orang tua yang kehilangan anak, seseorang yang kehilangan saudara, seseorang yang kehilangan pasangan hidupnya. Semua butuh waktu dan tenang, untuk dapat berdamai dan mengerti hatinya sendiri. Orang yang pernah kehilangan pun tidak akan lebih baik pada kehilangan berikutnya, karena kita tidak akan pernah siap.

Saya ingat Abi Quraish Shihab pernah bilang bahwa takdir manusia itu kalau tidak ditinggalkan ya meninggalkan, jadi tidak perlu khawatir akan kematian. Salah satu ucapan ter valid dan tidak terbantahkan untuk saya, yang entah bagaimana caranya bisa bikin tambah sedih tapi juga tenang.

Oh, ternyata ditinggalkan dan meninggalkan ini tidak bisa dihindarkan ya. Dan jika kita sekarang dalam posisi ditinggalkan, ya akan ada saatnya nanti kita dalam posisi yang akan meninggalkan. Sebuah kepastian yang entah kapannya hanya Allah yang tau.

Yang bisa kita lakukan benar-benar mencoba jalani hidup dengan baik, perdalam empati, jaga dan hargai orang-orang yang ada di sekitar kita. Semoga bisa mengurangi khawatir kita akan ditinggalkan, ataupun meninggalkan. Doa saya menyertai semua yang ditinggalkan, semoga dikuatkan, ditentramkan hatinya dan dimampukan untuk ikhlas perlahan-lahan…

Aamiin..

Best Regards,

Inar